Banyak faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Namun ada

Otomtalk

Otomtalk :

Banyak faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Namun ada satu faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan dan dapat dengan mudah diantisipasi, yaitu mendengarkan musik terlalu keras.
Dilansir dari CHoP, Center for Injury Research & Prevention, mendengarkan musik terlalu keras sering diabaikan atau diremehkan, dalam hal kemampuannya untuk mengalihkan perhatian kita saat mengemudi.

Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Ear Institute of University College London menemukan bahwa, mengalihkan pandangan visual beberapa derajat dari sumber suara dapat mengakibatkan waktu reaksi yang lebih lambat dan peningkatan aktivitas otak yang diperlukan untuk berkonsentrasi. Ini menunjukkan bahwa membagi perhatian antara pendengaran dan penglihatan mungkin buruk.

Mereka juga mengambil beberapa penelitian lain yang menjelaskan bahwa mengemudi dengan musik yang tidak terlalu keras, akan lebih aman.

Mengemudi jauh lebih aman ketika mereka mendengarkan musik alternatif yang menenangkan atau tanpa musik sama sekali. Jadi, mungkin semakin tidak kompleks atau keras musiknya, semakin tidak mengganggu.

Ketika mengemudi, fokus dan pikiran kita menjadi harus siaga terhadap kondisi lalu lintas. Belum lagi, pikiran juga tetap harus jernih agar dapat berkendara dengan mulus.

Satu hal yang kita ketahui: Otak memiliki banyak informasi untuk diperhatikan dan diproses saat mengemudi, jadi meminimalkan gangguan sangat penting, terutama bagi pengemudi pemula. Tujuannya adalah mengemudi dan fokusnya adalah di jalan.

Meskipun saat ini belum ada aturan tentang tingkat kebisingan di dalam kabin mobil, namun melihat beberapa penelitian ini pengendara dapat menyesuaikan volume yang layak dan tidak membuat aktifitas mengemudi terganggu.

#otomtalk #otomotif

Banyak faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan lalu lintas. Namun ada satu faktor yang dapat menyebabkan kecelakaan dan dapat dengan mudah diantisipasi, yaitu mendengarkan musik terlalu keras.
Dilansir dari CHoP, Center for Injury Research & Prevention, mendengarkan musik terlalu keras sering diabaikan atau diremehkan, dalam hal kemampuannya untuk mengalihkan perhatian kita saat mengemudi.

Studi yang dilakukan oleh para peneliti dari Ear Institute of University College London menemukan bahwa, mengalihkan pandangan visual beberapa derajat dari sumber suara dapat mengakibatkan waktu reaksi yang lebih lambat dan peningkatan aktivitas otak yang diperlukan untuk berkonsentrasi. Ini menunjukkan bahwa membagi perhatian antara pendengaran dan penglihatan mungkin buruk.

Mereka juga mengambil beberapa penelitian lain yang menjelaskan bahwa mengemudi dengan musik yang tidak terlalu keras, akan lebih aman.

Mengemudi jauh lebih aman ketika mereka mendengarkan musik alternatif yang menenangkan atau tanpa musik sama sekali. Jadi, mungkin semakin tidak kompleks atau keras musiknya, semakin tidak mengganggu.

Ketika mengemudi, fokus dan pikiran kita menjadi harus siaga terhadap kondisi lalu lintas. Belum lagi, pikiran juga tetap harus jernih agar dapat berkendara dengan mulus.

Satu hal yang kita ketahui: Otak memiliki banyak informasi untuk diperhatikan dan diproses saat mengemudi, jadi meminimalkan gangguan sangat penting, terutama bagi pengemudi pemula. Tujuannya adalah mengemudi dan fokusnya adalah di jalan.

Meskipun saat ini belum ada aturan tentang tingkat kebisingan di dalam kabin mobil, namun melihat beberapa penelitian ini pengendara dapat menyesuaikan volume yang layak dan tidak membuat aktifitas mengemudi terganggu.

Informasi Otomotif, tips, berita, lucu, video viral

Untuk video otomotif bisa lihat dan Follow instagram @otomtalk untuk updates

Untuk informasi Medan , silakan follow @medantalk di www.medantalk.com