Kaca film mobil ternyata juga memiliki umur pakai. Meski tidak

Berita

Otomtalk :

Kaca film mobil ternyata juga memiliki umur pakai. Meski tidak ada angka spesifik yang merujuk pada batas lamanya waktu penggunaan kaca film, komponen ini dengan sendirinya akan mengindikasikan penurunan kualitas tergantung penggunaan mobil.

Umur kaca film yang bermerek berkisar 5 tahun, sementara kaca film yang biasa hanya bertahan 2 tahun, di atas umur pemakaian itu kaca film menurun kualitasnya.

Ada beberapa indikasi yang dapat dirasakan ketika kaca film tidak lagi bekerja secara maksimal.

Umumnya kaca film yang mulai lemah itu daya serap panasnya berkurang, misal yang sebelumnya 99 persen menolak panas, tinggal 40 persen, sisanya masuk ke kabin. Sehingga mengakibatkan terasa panas di dalam walau sudah memakai AC.

Tanda yang lebih ekstrim lagi adalah warna kaca film pudar. Jika sebelumnya warna hitam maka bisa menjadi ungu, atau tidak silver bisa menjadi bening. Hal itu merupakan akibat jika mobil sering dijemur. Kaca film tidak selamanya terus-terusan menolak panas.

Selain dari pancaran sinar matahari terus menerus, kualitas kaca film bisa terganggu oleh kotoran yang menempel, seperti minyak, sisa makanan, atau cipratan minuman yang mengering alias luput tidak dibersihkan.

Untuk itu, pemilik mobil perlu melakukan perawatan rutin yang terbilang sederhana. Menariknya, kaca film tidak membutuhkan perlakuan khusus. Cukup menyekanya dengan lap mikrofiber atau kanebo yang sedikit basah dengan air.

Penggunaan kanebo juga harus khusus kaca. Tidak disatukan dengan kanebo untuk cuci ban atau bodi, karena kotoran yang nempel dapat membuat baret di kaca film, yang nantinya bikin sobek.

Apabila ada kotoran yang membandel, jangan gunakan cairan kimia apapun, karena bahan kimia dikhawatirkan akan merusak lapisan film. Sebagai gantinya gunakan minyak kayu putih.

Kaca film mobil ternyata juga memiliki umur pakai. Meski tidak ada angka spesifik yang merujuk pada batas lamanya waktu penggunaan kaca film, komponen ini dengan sendirinya akan mengindikasikan penurunan kualitas tergantung penggunaan mobil.

Umur kaca film yang bermerek berkisar 5 tahun, sementara kaca film yang biasa hanya bertahan 2 tahun, di atas umur pemakaian itu kaca film menurun kualitasnya.

Ada beberapa indikasi yang dapat dirasakan ketika kaca film tidak lagi bekerja secara maksimal.

Umumnya kaca film yang mulai lemah itu daya serap panasnya berkurang, misal yang sebelumnya 99 persen menolak panas, tinggal 40 persen, sisanya masuk ke kabin. Sehingga mengakibatkan terasa panas di dalam walau sudah memakai AC.

Tanda yang lebih ekstrim lagi adalah warna kaca film pudar. Jika sebelumnya warna hitam maka bisa menjadi ungu, atau tidak silver bisa menjadi bening. Hal itu merupakan akibat jika mobil sering dijemur. Kaca film tidak selamanya terus-terusan menolak panas.

Selain dari pancaran sinar matahari terus menerus, kualitas kaca film bisa terganggu oleh kotoran yang menempel, seperti minyak, sisa makanan, atau cipratan minuman yang mengering alias luput tidak dibersihkan.

Untuk itu, pemilik mobil perlu melakukan perawatan rutin yang terbilang sederhana. Menariknya, kaca film tidak membutuhkan perlakuan khusus. Cukup menyekanya dengan lap mikrofiber atau kanebo yang sedikit basah dengan air.

Penggunaan kanebo juga harus khusus kaca. Tidak disatukan dengan kanebo untuk cuci ban atau bodi, karena kotoran yang nempel dapat membuat baret di kaca film, yang nantinya bikin sobek.

Apabila ada kotoran yang membandel, jangan gunakan cairan kimia apapun, karena bahan kimia dikhawatirkan akan merusak lapisan film. Sebagai gantinya gunakan minyak kayu putih.

#otomtalk #otomotif

NB:
Informasi Otomotif, tips, berita, lucu, video viral
kunjungi sponsor kami Vespa dealer Medan & Sumut www.vesparkindo.com
Untuk video otomotif bisa lihat dan Follow instagram @otomtalk untuk updates

Untuk informasi Medan , silakan follow @medantalk di www.medantalk.com